Selasa, 22 Januari 2013

Imam Ghazali Rah.a

Biografi imam ghazali dalam kitab IHYA ULUMUDDIN

by Ibnuaffifarifin on 05:40 PM, 29-Jan-11

Imam Ghazali adalah imam abu hamid muhammad Al-Ghazali yang di gelari Hujjat al Islam Zain Ad Din ath Thusiy,seorang pakar ilmu fikih dari aliran madzhab,dilahirkan di thus tahun 450 H.
Diceritakan bahwa orang tuanya adalah seorang yang shaleh yang tidak mau makan kecuali dari hasil tangannya sendiri.Dia bekerja sebagai pemintal bulu domba dan menjualnya di tokonya sendiri.ketika kematian datang menjemput,dia berpesan tentang dia dan saudara lak-lakinya yang bernama Ahmad kepada seorang sahabatnya yang merupakan seorang ahlu tasawwuf dan suka melakukan kebajikan.dimana dia berkata kepadanya.”Sesungguhya aku sangatlah kesulitan tentang pelajaran menulis dan aku akan sangat senang untuk menemukan apa yang terlewat dariku di dalam kedua orang anakku ini.Dan tidak mengapa bagimu menghabiskan semua yang aku tinggalkan untuk mereka berdua dalam hal ini.”
ketika dia meninggal dunia mulailah sang Sufi mengajar mereka sampai habis warisan yang secuil yang di tinggalkan oleh bapak mereka berdua.Maka sang Sufi berkata kepada mereka.”ketahuilah oleh kalian berdua bahwa sesungguhnya aku telah benar-benar membelanjakan apa yang menjadi hak kalian berdua untuk kalian berdua.Aku hanya lelaki miskin.Tidak ada hartaku yang dapat membantu kalian berdua.Hendaklah kalian berlindung kepada sebuah madrasah.Karena sesungguhnya kalian berdua ialah penuntut ilmu.Sehingga kalian akan mendapatkan kekuatan yang akan membantu kalian di atas waktu kalian.”
kemudian mereka berdua melakukan hal itu,dan itulah yang menjadi sebab kebahagiaan dan tingginya tingkatan mereka.Al Ghazali menceritakan hal itu dngan mengatakan.”kami menuntut ilmu karena selain Allah S.W.T.
lalu aku menolak.Agar hal itu hanya karena Allah S.W.T.”
Diceritakan bahwa orang tua Al-Ghazali sering mengunjungi para ahli fiqih,duduk-duduk bersama mereka,meluangkan diri untuk melayani mereka,menemukan kebaikan dalam diri mereka dan membelanjakan apa yang mungkin baginya untuk mereka.Jika dia mendengar ucapan mereka dia menangis dan tertunduk.Dia berharap Agar dia diberi rizki berupa seorang anak yang dapat memberi tuntunan dan menjadikannya seorang pakar ilmu fiqih.Maka Allah SWT mengabulkan do’anya.Adapun imam abu hamid merupakan seorang yang paling ahli dalam ilmu fiqih dimasanya dan merupakan pemuka orang segenerasinya.Adapun imam ahmad merupakan seorang pemberi tuntunan yang dapat melunakkan gendang telinga ketika mendengarkan wajengannya dan menggetarkan hati sanubari para yang hadir dalam pertemuan dzikirnya.
Dimasa kecil Al-Ghazali mengaji sebagian kecil dari ilmu fiqih kepada ahmad muhammad ar radzikaniy,kemudian setelah itu dia menuju Naisabur dan menetap dikediaman imam Al Haramain Abu Al Ma’Aliy Al Juainiy,dimana dia berusaha dengan tekun dan kesungguhan hati sampai dia betul-betul menguasai bidang mazhab.khilafiyah,perdebatan manthiq,membaca ilmu hikmah dan filsafat,mengambil hikmah dari semua itu,memehami ucapan semua pakar ilmu tersebut,memberikan sanggahan dan menggagalkan berbagai klaim yang mereka ajukan dan untuk setiap bidang dari berbagai ilmu pengetahuan itu,dia banyak mengarang banyak kitab,yang mempunyai susunan tematis yang sangat menawan.
Al Ghazali adalah seorang figur yang sangat genius,pandangan luas,kuat daya hafalnya,jauh dari tipu daya,begitu mendalam melihat suatu pengertian dan memiliki berbagai pandangan yang betul-betul baralasan.
Ketika imam Al Haramain Al Juwainiy wafat dia keluar mengarah wazir Nidham Al Mulk,dimana tempat perjamuannya merupakan tempat berkumpulnya para pakar ilmu pengetahuan.kemudian para imam membentuk sebuah forum diskusi di kediamannya dan disinilah tampak pandangan Al Ghazali kepada mereka,dimana mereka juga mengetahui keutamaannya serta memberikan kekaguman dan ketakjuban di hati sang pemilik rumah.sehingga beliau berkenan mandat bidang akademis Madrasah dan Nidhamiyah di Baghdad kepadanya pada tahun 484H.Hadirlah dia dengan membawa perbaikan yang sangat besar.Ia memiliki karisma yang sangat Besar.Bahkan mengalahkan karisma para pejabat dan menteri.Manusiapun kagum akan bagusnya perkataannya,sempurnanya keutamaannya,fasihnya lisan,kajiannya yang mendalam,isyarahnya yang lembut,dan merekapun menyukainya.Dia pun menunaikan tugas mengajarkan ilmu dan menyebarkannya dengan berbagai pengajian,fatwa dalam bentuk kekurangan kedudukan yang luhur,tingkatan yang tinggi,kata-kata yang enak di dengar,nama yang terkenal membuat berbagai contoh dengan semua itu,dan keaktifan,sehingga menjadikan dia lebih utama ketimbang semua kedudukan yang ada,diapun meninggalkan semua itu di belakang punggungnya,berangkatlah dia kebaitullah al-haram di makkah al-mukarramah.Berangkatlah dia menunaikan ibadah haji pada bulan dzul hijjah tahun 488H dan dia mengangkat saudaranya sebagai penggantinya untuk mengajar di Baghdad.

Dia memasuki kota Damaskus sekembalinya menunaikan ibadah haji pada tahun 489H.Menetap di sana sebentar,kemudian menuju baitul maqdis.diapun mengunjunginya beberapa waktu lalu kembali lagi ke damaskus dan ber i’tikaf di menara sebelah barat masjid jami’ dan di sanalah dia bermukim.
Secara kebetulan suatu hari dia memasuki madrasah al-aminah dan menemukan sang kepala madrasah berkata:”al-ghazali berkata…”
(dimana sang kepala madrasah sedang mengupas perkataan al-ghazali),maka al-ghazali khawatir akan timbulnya kebanggaan dalam dirinya,dan dia pun kemudian meninggalkan kota damaskus.Lalu berkelana keberbagai negeri sehingga dia memasuki negeri mesir dan menuju e iskandariah,bermukim disana beberapa waktu.dikatakan bahwa dia berkeinginan untuk melanjutkan perjalanan menghadap sultan yusuf bin tasyifin (raja maroco)ketika dia mendengar berita tentang keadilannya,lalu kemudian sampai pula berita tentang kematiannya.lalu kemudian dia melanjutkan pengembaraannya keberbagai negeri sampai dia kembali ke khurrasan.mengajar di madrasah nidhamiyah di naisabur sebentar,lalu kembali ke thus.Dia menjadikan sisi rumahnya sebagai madrasah bagi para ahli fiqih,mengkaji tentang kesufian dan membagi waktunya untuk berbagai tugas seperti mengkhatamkan Al-Qur’an,berdiskusi dengan para ulama,mengkaji untuk para penuntut ilmu,melanggengkan shalat,puasa dan ibadah-ibadah lainnya sampai dia beralih kepada rahmat dan keridhaan Allah S.W.T.
Dia wafat di thus pada hari senin 14 Jumadil Akhir tahun 505H dalam usia 55 tahun.
Abu al-farizi bin al-jauzi,dalam kitab an-nabat inda al-mamat berkata:”berkata imam ahmad (saudara laki-laki imam ghazali) : “ketika itu hari senin,waktu subuh saudara laki-lakiku abu hamid melakukan wudhu,lalu shalat,lalu berkata:”beri aku kain kafan.”kemudian dia mengambil dan menciumnya lalu meletakkan pada kedua matanya sambil berkata:”dengan mendengr dan patuh untuk menghadap sang raja.”kemudian dia menjulurkan kedua kakinya,amenghadap kiblat dan wafat sebelum terbit terang.Semoga Allah S.W.T. mensucikan ruhnya.”
Abu al-mudhaffar muhammad abyuwardiy (seorang pujangga bermasyhur) menggambarkan tentang dirinya dalam berbagai syair,diantaranya:
“Berlalu dan hilanglah suatu yang paling agung sehingga aku menjadi kelaparan karenanya.Seorang yang tiada bandingannya dalam manusia,untuk menggantikannya.”
Al Ghazali dimakamkan diluar kebun thabiran,yaitu pohon tebu di daerah thus,semoga Allah S.W.T. aelalu melimpahkan rahmat kepadanya.
AMIIN AMIIN YAAROBBAL ‘ALAMIIN

BIOGRAFI INI DIAMBIL DARI KITAB IHYA ULUMUDDIN (karangan imam Al-Ghazali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar